KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين الذى انزل
القران هدى للمتقين. والصلاة والسلام
على سيدنا محمد, المنزل عليه ا لقرﺃن المبين وعلى ﺁله
وصحبه اجمعين الى يوم الدين.اما بعد
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW untuk menunjukan kepada seluruh
hamba-Nya akan jalan-Nya yang lurus.
Sholawat dan salam selalu tercurah ke haribaan Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya sampai hari kiamat.Amien ya Robbal Alamin.
Makalahini di susun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah “Fisafat
pendidikan Islam” yang membahas tentang Hakikat Manusia dibimbing oleh bapak Drs. H. Ainani Aswad
M.Ag. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada dosen selaku
sebagai pembimbing.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki dalam makalah ini. Jadi, diharapkan kepada
para pembaca bisa memberi kritik dan saran yang bersifat membangun.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan kepada seluruh
pembaca.Amien Ya Robbal Alamin.
Martapura, Novenber
2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................
A.
Tujuan Penulisan............................................................................ 1
B.
Metode Penulisan.......................................................................... 2
BABII : MANUSIA DAN TUJUAN PERSPEKTIF
ISLAM .......................................
A. Proses kejadian Manusia dan nilai-nilai yang
terkandung didalam nya
BAB III : KEDUDUKAN MANUSIA DALAM ALAM SEMESTA..............................
A.
Hubungan manusia dengan Alam................................................. 1
B.
Pandangan Islam tentang Alam dan Kedudukan Manusia........... 2
C.
Hakikat Manusia menurut Islam.................................................. 3
D.
Hubungan Antara Pendidikan dengan Hakikat Manusia.............. 4
E.
Hakikat Manusia menurut Psikologi Pendidikan.......................... 5
BAB IV : HAKIKAT MANUSIA MENURUT PENDAPAT SAYA...............................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Tujuan Penulisan.
Ø Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen
Ø Untukmenambah ilmu pengatahuan tentang Hakikat Manusia.
Ø Untuk melatih diri dalam pembutan makalah
A. Metode Penulisan.
Dalam metode penulisan penyusun mengambil dari buku-buku
yang menggunakan metode kepustakaan,
Internet dan meneliti yang berkaitan dengan pembahasan di atas, dan kemudian
menyajikannya ke dalam bentuk makalah.
BAB II
Manusia dan pendidikan dalam
perspektif islam
A. proses kejadian manusia dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
Untuk mengungkap proses kejadian
dalam Al-Qur’an akan dihimpun beberapa ayat yang berbicara tentang proses
kejadian manusia. Dari himpunan ayat-ayat tersebut akan di coba di pahami misi
yang terkandung di dalamnya serta akan ditampilkan pula pandangan para ahli
tafsir terhadap ayat-ayat tersebut guna mendapatkan wawasan tentang proses
kejadian manusia menurut Al-Qur’an.
Ayat-ayat
yang berbicara tentang proses kejadian menusia dapat di temukan dalam Q.S.
Al-Mu’minun ayat 12-14; Q.S. Al-Hajj ayat 5; Q.S. Al-insaan ayat 2; Q.S.
Al-Mu’minun ayat 67; Q.S. Al-Thaariq ayat 5-7; Q.S.Al-Sajdah ayat 8-9;Q.S
Al-Najm ayat 32, dan lain-lain.
Dari
tujuh ayat tersebut dipandang representatif untuk mengkaji proses kejadian
manusia dalam Al-Qur’an dari yang paling sederhana sampai sempurna menjadi
manusia . Dalam kajian ini, hanya dibatasi pada proses kejadian manusia pada
umumnya, bukan pada kasus-kasus tertentu seperti kejadian adam, isa , dan juga
kelahiran manusia kembar siam, dan sebagainya.
Proses penciptaan atau kejadian
manusia pengertian ini tepat sekali diterapkan dalam proses kejadian manusia,
dalam arti bahwa ia diciptakan dari sesuatu yang telah ada sembernya. Ayat-ayat
yang berbicara tentang reproduksi manusia menegaskan bahwa manusia tercipta
dari sesuatu yang merupakan asal baginya, yaitu dari tanah atau dari saripati
yang bersal dari tanah.
BAB III
KEDUDUKAN MANUSIA DALAM ALAM SEMESTA
A . Hubungan
Manusia dan Alam
Diatas
permukaan dan perut bumi ini terdapat jutaan macam benda. Ada benda mati dan
ada pula benda yang hidup. Benda mati itu pun hampir tak terhitung macamnya ,
tetapi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu berupa gas, benda cair dan benda
padat.
Menurut
sebagian dari ahli antropologi, manusia itu digolonkan pada kelompok hewan
karena cara peninjauan mereka dari segi jasad, dari segi badania atau
jasmaniah. Itu memang benar, tetapi tidak seluruhnya benar sebab konstruksi
organ tubuh manusia jika dibandinkan dengan tubuh konstrusi hewan menyusui (
mamalia ) hampir tidak ada perbedaan asasi, apalagi ditinjau dari segi
anotomi perbandingan. Demikian pula ditinjau dari segi fisiologi( ilmu
tubuh ) yang mempelajari segala macam alat yang mempunyai tugas-tugas tertentu
dalam kerjasama tubuh, dan juga bagaimana caranya fungsi-fungsi yang berneka
ragam itu diatur dihubung-hubungkan.
Disamping
pandangan yang demikian, yang meremehkan dan merendahkan derajat manusia karena
menyamakannya dengan hewan menyusui ada pula pendapat lain yang menekankan pada
segi-segi perbedaannya, pendapat ini datangnya dari kalangan umat beragama,
khususnya umat islam yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an.
Firman Allah SWT.
لقد خلقلنا الاءنسان في احسن تقوىم
Artinya:
“sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Bentuk
dan sifat ciptaan Allah SWt yang disbut manusia kemudian di kupas secara
panjang lebar oleh para ahli psikologi ( ahli ilmu jiwa ) secara terperinci dan
mendalam, sehingga tampak nyata perbedaan antara manusia dengan binatang
menyusui. Pandangan mereka bertitk tolak dari unsur jiwa yang terdapat pada
diri manusia dan tidak terdapat pada hewan menyusui.
Manusia
dilahirkan diatas dunia. Ia berada di dalam dunia, akan tetapi keberadaan
manusia di dalam dunia ini lain artinya dengan air di dalam gelas. Air didalam
gelas merupakan hal yang terpisah atau dapat dipisahkan. Akan tetapi manusia
didalam dunia menyatu dengan dunia. Manusia merupakan kesatuan dengan dunia.
Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dunia. Kejadian ini tampak jelas kalau
kita memperhatikan proses perkembangan dan pertumbuhan manusia. Pada saat
dilahirkan pada rahim ibunya, manusia merupakan makhluk yang paling lemah, tak
berdaya. Dia tak mungkin hidup terus tanpa bantuan orang lain, orang tua nya
dan orang yang di sekitarnya.
Berdasarkan
atas dimilikinya berbagai potensi-potensi kodrati manusia yang dapat berkembang
dan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan hidupnya dan untuk menguasai serta
mengelola alam sekitarnya, maka para ahli fikir dan ahli filsafat, memberikan
sebutan kepada manusia sesuai dengan kemampuan yang dapat dilakukan manusia di
dunia ini.
Nama-nama manusia antara lain:
1. Manusia adalah homo
sapiensartinya makhluk yang mempunyai budi.
2. Manusia adalah Animal
Rationalartinya binatang yang berfikir.
3. Manusia adalah Homo
Laquen artinya makhluk yang pandai menciptakan bahasa dan menjelmakan
pikiran manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun.
4. Manusia adalah Homo
Faber artinya makhluk yang terampil.
5. Manusia adalah zoon
politicon yaitu makhluk yang pandai berkerja sama, bergaul dengan orang
lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
6. Manusia adalah
Homo Economicus artinya makhluk yang tunduk pada prinsip-prinsip
ekonomis.
7. Manusia adalah Homo
Religious yaitu makhluk yang bergama.
B. Pandangan islam tentang Alam dan
kedudukan manusia
1.
Pandangan islam tentang alam
Berpegang
pada dalil-dalil Al-Qur’an, maka alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan untuk
kepentingan manusia dan untuk di pelajari manusia sehingga dapat menjalankan
fungsi dan kedudukannya sebagai manusia dimuka bumi ini.
Firman
Allah SWT.
هو الذي جعل لكم الارض ذلولا فامشوا في مناكبها وكاوا من رزقه واليه
النشور
Artinya:
“Dia
yang menjadikan bumi bagimu dengan mudah kamu jalani,sebab itu berjalanlah kamu
pada beberapa penjurunya dan makanlah rejeki Allah kepada-Nya tempat kembali.”
2.
Kedudukan manusia
a.
Sebagai manfaat dan penjaga kelestarian alam
Allah
telah melengkapi manusia dengan potensi-potensi ruhaniah yang lebih dari pada
makhluk-makhluk hidup yang lain, terutama potensi akal. Maka manusia juga
dibebani tugas, di samping tugas dengan memanfaatkan alam ini dengan
sebaik-baiknya dengan memelihara dan melestarikan alam ini dan dilarang untuk
merusaknya.
b. Sebagai
peneliti alam
Allah
memerintahkan kepada manusia agar menggunakan akalnya untuk mempelajari alam
semestan dan dirinya sendiri, disamping untuk pemanfaatan hidupnya, juga untuk
menggunakan nama Tuhannya yang telah menciptakan dirinya ( beriman kepada Allah
).
c.
Sebagai khalifah ( penguasa ) dimuka bumi.
Manusia
diberi kedudukan oleh Tuhan sebgai penguasa, pengatur kehidupan dimuka bumi
ini.
d.
Sebagai makhluk yang paling tinggi dan paling mulia
e.
Sebagai hamba Allah.
f.
Sebagai makhluk yang bertanggung jawab
Setelah
dengan kemampuan akalnya manusia meneliti dunianya dan dirinya sendiri, dan
kemudia mengerti hakikat diciptakannya manusia dan alam semesta ini semata-mata
untuk menyembah Tuhan, sebagai konsekuensi mendapatkan kedudukan yang istimewa
oleh Tuhan pada manusia, maka manusia juga dituntut untuk bertanggung jawab
apa-apa yang telah dilakukan di dunia ini, kelak di akhirat.
g.
Sebagai makhluk yang dapat dididik dan mendidik.
C . Hakikat Manusia menurut Islam.
Berbicara tentang hubunga filsafat
dan manusia tidak terlepas dari tentang pembicaraan tentang hakikat manusia,
sampai saat ini belum ada suatu penelitian yang dapat mengungkapkan satu
pengertian yang lengkap dan menyeluruh tentang manusia dan hakikatnya, apalagi
bila dikaitkan dengan akal pikiran dan hakikat kebahagiaan, maka timbullah
pernyataan “apa hakikat manusia itu bila ditinjau dari segi akal pikiran serta
kebahagiaan.
Dr.
A.Carel dalam bukunya Man the Unknown menulis “ Sebenarnya manusia telah
mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk mengetahui dirinya,
kendatipun kita memiliki perbendaharaan yang cukup banyak dari hasil penelitian
para ilmuan, filosof, sasterawan, dan para ahli dibidang kerohanian sepanjang
masa ini. Tapi kita ( manusia ) hanya mampu mengetahui manusia secara utuh,
yang kita ketahui hanyalah bahwa manusia terdiri dari bagian-bagian tertentu,
dan ini pun pada hakikatnya dibagi lagi menurut tata cara kita sendir. Pada
hakikatnya, kebanyakan pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang
mempelajari manusia -kepada diri mereka-
hingga kini masih tanpa jawaban.
Satu-satunya jalan untuk mengetahui
hakikat manusia hanya melalui wahyu ilahi dan ada salah satu istilah yang di
kenal dikalangan orang sufi.
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Dari
pertanyaan diatas tersirat suatu hakikat mengenai diri manusia yang begitu
kompleks dan sempurna diciptakan oleh Allah swt. Sehingga untuk mencari apa
sebenarnya hakikat itu perlu adanya suatu penelitian yang mendalam.
D . Hubungan antara pendidikan dengan
hakikat manusia
Pendidikan
mutlak harus ada pada setiap manusia, karena pendidikan merupakan hakikat hidup
dan kehidupan. Manusia pada hakikat nya makhluk Allah yang dibekali dengan
berbagai kelebihan, diantaranya kemampuan berfikir, kemampuan berperasaan,
kemampuan mencari kebenaran dan kemampuan lainnya.
Pendidikan
adalah suatu proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan
sesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari
semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah manusia untuk kepentinga
pribadi dirinya dan masyarakat yang di tujukan untuk kepentingan tersebut dalam
hubungannya dengan sang maha pencipta sebagai tujuan akhir.
E . Hakikat Manusia Menurut
Psikollogi Pendidikan.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.
Makhluk yang
memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
b.
Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
c.
yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.
Makhluk yang
dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu yang
dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
f.
Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
g.
Makhluk Tuhan
yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h.
Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
BAB IV
Hakikat manusia menurut pendapat saya
A.Pengertian hakikat manusia
Manusia adalah mahluk paling
sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka
bumi ini. Manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di
dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan
sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah
makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam
makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar,
makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela
dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,rasa kebapaan dan sebagai
anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai
kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih
dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta.
Manusia pada hakekatnya sama saja
dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang
untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk
yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik.
Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para
pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara
manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.
Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya
memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai
kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di
darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di
ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut,
namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia.
Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan dalam surat Al-Isra
ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
1.Aspek Kreasi
2.Aspek Ilmu
3.Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
2.Aspek Ilmu
3.Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Manusia adalah makhluk yg sadar
diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satunya makhluk hidup yg mempunyai
pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis,
mengetahui dan menilai dirinya.. Manusia adalah makhluk idealis,manusia adalah
makhluk yang moral,manusia adalah makhluk utama dalam dunia, manusia sebagai
makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar tunduk pada
takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan al-nas
bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk
tunduk atau menentang takdir Allah.
Allah SWT berfirman dalam surat
Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk
mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an
“Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah.”
Perintah ataupun tugas yang
diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari
hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan berdasarkan
dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun
sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah
dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang
sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus
kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik.
Dalam hadist shohih diungkapkan
bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah sedangkan menuju neraka itu
sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari zaman dahulu
hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun masih
banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka
lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan
larangan-larangannya.Sehingga mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai
manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak
akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Kita sebagai hamba Allah SWT.Allah
dengan ajaranNya Al-Qur’an menurut sunah rosul, memerintahkan hambaNyauntuk
berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab kita sebagai hamba
Allah adalah menegakkan keadilan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
keluarga. Dengan berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya
mencegah kekejian moral dan kemungkaran yang mengancam diri dan keluarganya.
Oleh karena itu, kita sebagai hambaNya
harus senantiasa melaksanakan sholat dalam rangka menghindarkan diri dari
kekejian dan kemungkaran (Fakhsyaa’iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai
bagian dari ummah yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk
mengajak yang lain berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Demikianlah
tanggung jawab hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran
Allah menurut Sunnah Rasul.
Jadi hakikat manusia adalah
Al-insanun kamil (Manusia Makhluk Allah yang sempurna ).Dalam islam makhluk
Allah yang sempurna ini ditujukan khususnya kepada Rasul-rasul Allah dan Nabi muhammad SAW. Dan umumnya ditujukan
kepada kita ummat Rasulullah. Untuk itu kita sebagai manusia yang paling
sempurna dimuka bumi ini perbanyaklah bersyukur kepada Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia serta kehendak-Nya lah kita bisa berada di dunia ini.
Daftar pustaka
DRS. Muhaimin, M.A et. Al. Paradigma pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya Offset- Bandung 2008.
Drs. H.Hamdani insan; Drs . H. Ahmad Fuad Ihsan;
filsafat pendidikan islam ; Bandung pustaka setia 2007.
Pengantar filsafat pendidikan. Drs. H. Ahmad Ainani
Aswad. M.Ag. GMPP 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Koment yaaaa...!!! _^-^_