HAKIKAT MANUSIA
1.
Manusia Adalah Makhluk Spiritual.
Secara fitrah manusia menginginkan
“kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah pergerakan dan perjalanan hidup
manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan mendekat kepada Sang
Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan
potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana untuk
mencapai “spirituality progress”.
Di masa modern sekarang agama adalah
kebutuhan pokok yang tidak bisa lupakan, bahkan tidak sesaat-pun manusia mampu
meninggalkan agamanya, yang mana agama adalah pandangan hidup dan praktik
penuntun hidup dan kehidupan, sejak lahir sampai mati, bahkan sejak mulai
tidaur sampai kembali tidur agama selalu akan memberikan bimbingan, demi menuju
hidup sejahtera dunia dan akhirat. Ponsel yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan sehari-hari masyarkat Indonesia bisa menjadi alat bantu untuk lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan melalui fitur-fitur spiritual.
Pesan
Maraknya penggunaan fitur spiritual
ini sebenarnya tak hanya merebak di Indonesia. Menurut Craig Warren Smith,
Senior Advisor University of Washington’s Human Interface Technology
Laboratory, spiritual computing telah ada di negara-negara lain, seperti
penggunaan fitur spiritual untuk umat Budha. Menurut Craig, nantinya fitur
spritual akan menjadi faktor penting dalam keagamaan.
Berdasarkan penelitian beberapa ahli
dari Georgia Institute of Technology Atlanta dan Computer Science &
Engineering, University of Washington tentang Sacred Imagery in
Techno-Spiritual Design, biasanya orang memakai fitur spiritual semacam ini
untuk mendukung aktivitas ibadah mereka. Misalnya Gospel Spectrum, sebuah
sistem visualisasi informasi yang memungkinkan penggunanya mempelajari Bible
secara visual. Belum lagi fitur spritual untuk umat Budha dan sebagainya.
Salah satu contoh fitur spiritual
yang dekat dengan masyarakat Indonesia saat ini adalah Athan Time. Aplikasi ini
mengingatkan penggunanya untuk menjalankan solat lima waktu. Ini merupakan
salah satu fitur yang dibuat untuk mendukung praktik techno-spiritual secara
efektif. Selain itu, fitur ini juga berfungsi menghubungkan orang dengan
pengalaman religius mereka. Beberapa responden dari penelitian yang dilakukan
oleh Susan P. Wyche, Kelly E. Caine, Benjamin K, Davison, Shwetak N. Patel,
Michael Arteaga, dan Rebecca E. Grinter menyebutkan, penggunaan fitur spiritual
Islami, membuat mereka “melihat dan merasakan” spiritualitas yang ada.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai
lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki
dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga
yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus memenuhi
kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu
penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan
dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan
yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang /
pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang
air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari
penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan
lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman,
memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda
jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan
untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya
Menjelang akhir hayatnya, Abraham
Maslow menyadari dan menemukan adanya kebutuhan yang lebih tinggi lagi pada
sebagian manusia tertentu, yaitu yang disebut sebagai : kebutuhan
transcendental. Berbeda dengan kebutuhan lainnya yang bersifa horizontal
(berkaitan hubungan antara manusia dengan manusia), maka kebutuhan
transcendental lebih bersifat vertikal (berakaitan dengan hubungan manusia
dengan Sang Pencipta). Muthahhari, Seorang filsuf muslim dunia yang
menghasilkan banyak karya filosofis berharga– pernah menyatakan bahwa manusia
itu sejati dan senyatanya adalah sosok makhluk spiritual.
Maka tak aneh kalau kemudian muncul
istilah Spritual Quantient (SQ) yang membahas ‘siapa saya’. Istilah SQ menjadi
populer melalui buku SQ: Spritual Quotient,The Ultimate Intelligence (London,
2000) karya Danah Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University
dan Oxford University. SQ diklaim memiliki dasar dan bukti ilmiah. Pakar
neurosains pada tahun 1990-an menemukan adanya “Titik Tuhan” atau God Spot di
dalam otak. Titik Tuhan ini adalah sekumpulan jaringan saraf yang terletak di
daerah lobus temporal otak, bagian yang terletak di balik pelipis. Dari
eksperimen yang menggunakan sensor magnetis ditemukan adanya korelasi antara
aktivitas berpikir tentang hal sakral seperti kedamaian, cinta, kesatuan, Tuhan
dengan aktivitas magnet pada lobus temporal otak.
2.
Pandangan
Tentang Manusia Adalah Makhluk Spiritual
Manusia adalah satu kata yang sangat
bermakna dalam dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk makhluk lainya
,makhluk yang sangat spesial dan berbeda dari makhluk yang ada sebelumnya
,makhluk yang bersifat nyata dan mempunyai akal fikiran dan nafsu yang
diberikan Tuhan untuk berfikir,mecari kebenaran,mencari Ilmu Pengetahuan ,
membedakan mana yang baik atau buruk, dan hal lainya.karena begitu banyak
kesempurnaan yang di miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai
khalifah di Bumi ini Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia
adalah baik, benar, dan indah.
Tidak ada makhluk di dunia ini yang
memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu . Sungguhpun demikian, harus
diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu
mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut
mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang
predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada
tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas
sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi
manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas.
Secara fitrah manusia menginginkan
“kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah pergerakan dan perjalanan hidup
manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan mendekat kepada Sang
Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan
potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana untuk
mencapai “spirituality progress”.Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima
kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari
yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang
sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus memenuhi
kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu
penting.
Menjelang akhir hayatnya, Abraham
Maslow menyadari dan menemukan adanya kebutuhan yang lebih tinggi lagi pada
sebagian manusia tertentu, yaitu yang disebut sebagai : kebutuhan
transcendental. Berbeda dengan kebutuhan lainnya yang bersifa horizontal
(berkaitan hubungan antara manusia dengan manusia), maka kebutuhan transcendental
lebih bersifat vertikal (berakaitan dengan hubungan manusia dengan Sang
Pencipta). Muthahhari, Seorang filsuf muslim dunia yang menghasilkan banyak
karya filosofis berharga– pernah menyatakan bahwa manusia itu sejati dan
senyatanya adalah sosok makhluk spiritual.
Untuk Apa Beragama ? Sebagaimana
kita fahami, agama merupakan sebuah jalan bagi manusia untuk mencari
kebahagiaan. Agama menjadi pedoman dan ajaran yang dikuti oleh banyak manusia,
sebagai upaya untuk mendapatkan kebahagiaan. Orang beragama pada dasarnya
adalah untuk mendapatkan kebahagiaan.
3. Manusia adalah khalifah
Lingkungan yang kita
tinggali tidak semata-mata harus kita eksploitasi terus-menerus tanpa ada
timbal balik kita kepada alam.Bayangkan apa yang kita gunakan setiap hari
berasal dari alam mulai dari bangun tidur sampai kita tidur kembali telah
banyak di bantu apa-apa yang di produksi alam.Apakah sedikit terpikir oleh kita
untuk menjaga kelestarian alam ini,untuk di wariskan kepada anak cucu kita????
Nampaknya kita pun harus sedikit tersadar dari kesenangan yang
semata-mata hanya simbiosis parasitisme ini,agar kesenangan yang kita rasakan
dapat di wariskan kepada anak cucu kita nanti.Sudah menjadi kodrat manusia
sebagai khalifah di muka bumi ini seperti diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-baqarah ayat 30
yang menjelaskan kepada kita semua tentang penciptaan
manusia oleh Allah SWT, akan tetapi Allah SWT tidak menghargai manusia karena
jasad atau bentuk
fisiknya melainkan fungsinya yaitu “khalifah”.
Tugas khalifah disini bukan sebagai perusak ataupun penghancur,akan
tetapi tugas seorang khalifah disini adalah sebagai pembangun.Seluruh kemampuannya dipergunakan dalam rangka kesejahteraan umat manusia di muka bumi. Hidupnya selalu berprinsip “sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Banyak hal kecil yang bisa dilakukan sebagai khalifah di bumi ini,mulai
dari tidak membuang sampah sembarangan,menjaga kelestarian
lingkungan,memperbaiki ekosistem alam yang rusak hingga membangun ekosistem
yang baru guna kehidupan mahluk hidup lainya.Hal ini memang tidak semudah
menulis tulisan ini,perlu waktu,dana dan usaha untuk mewujudkan semuanya.
Tetapi tidak ada yang mustahil di hadapan ALLAH SWT, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka ” QS 13:11.Wajib bagi kita semua untuk menjaga alam semesta ini beserta
isinya,karena alam semesta diciptakan untuk manusia.
Dengan demikian, manusia
tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk
kepada Allah, sehingga kita dan alam harus dapat bersahabat. Maka dari itu hendaklah
kita semua kembali mengingat tugas apa yang di berikan di pundak kita,tugas
sebagai khalifah yang belum seluruhnya kita lakukan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Koment yaaaa...!!! _^-^_