BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu dapat dicari beberapa kaidah hukum psikologi yang mendasarinya hukum-hukum tersebut, sehingga dengan demikian akan dapat memahami anak didiknya dengan lebih baik.
Anak didik atau Orang lain mempunyai kesadaran yang luas dengan perhatian yang luas pula, yang mudah terarahkan pada banyak objek secara berganti-ganti. Dalam hal ini, ada fluktuasi (ayunan, mudah beralih, naik-turun) dari perhatian. Juga kesadaran atau penyesuaian dirinya terhadap situasi baru yang berlangsung cepat mengikuti setiap perubahan.
Dengan minat yang fluktuatif orang sekaligus bisa mengamati banyak objek, akan tetapi pengamatannya tidak teliti. Sebab, minatnya menggerayangi semua peristiwa yang sepintas lalu, dan hanya menyentuh sejenak segi-segi pentingnya saja. Type individu dengan menyentuh yang fixed (mengalami fiksasi atau perseverasi), Cuma mengamati satu atau sedikit objek saja. Akan tetapi biasanya pengamatannya teliti. Minat juga bergantung sekali pada totallitas kepribadian. Sehingga apabila pribadi itu berubah, atau bagian dari pribadi itu berubah, atau bagian dari pribadi itu berubah misalnya kehidupan perasaan atau idealnya berubah maka minatnya juga akan berubah.
Untuk mendapatkan sukses dalam hidup, perlu kiranya kita memiliki kemampuan untuk mengkonsentrasikan diri terhadap satu pekerjaan. Sehubungan dengan ini diperlukan sekali adanya minat dan perhatian. Sebab, tugas yang dikerjakan dengan penuh minat akan memberikan buah yang lebih besar dan lebih memuaskan hati.[1]
B. Metode Penulisan
Sesuai dengan pokok masalah yang dibicarakan tentang, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Atensi Atau Perhatian” maka rumusan masalah ini difokuskan pada :
- Penjelasan tentang atensi atau perhatian.
- Memaparkan tentang Sifat atensi atau perhatian.
- Menyebutkan macam-macam atensi atau perhatian itu.
- Menyebutkan segala faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atensi atau perhatian.
C. TUJUAN
Tujuan merupakan arah terakhir dari suatu kegiatan, tanpa tujuan yang telah ditentukan sebelumnya makalah ini tidak akan sampai pada tujuan. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah :
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum.
- Dapat menjelaskan dengan rinci apa itu perhatian dengan segala sifat dan macam-macamnya dan juga dapat menyebutkan serta menguraikan segala faktor-faktor yang berkaitan dengan perhatian.
D. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan adalah dengan metode kepustakaan yakni mencari bahan dari buku selanjutnya dituangkan di dalam makalah ini secara ringkas, dan juga mencari bahan lewat Internet dalam blog-blog yang relevan dengan makalah yang kami buat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Dalam Perhatian (Atensi)
Tampil menarik adalah salah satu kunci daripada cara agar dapat menarik perhatian dalam segala aspek kehidupan tetapi tampil menarik tidak hanya dilihat dari luar saja, tapi juga dari dalam. Mungkin Anda sudah mengenakan pakaian dengan kualitas terbaik dan produk kosmetik mahal.
Tapi semenarik apapun penampilan luar jika tidak dibarengi perilaku yang baik, orang pun perlahan-lahan akan menjauhi Anda. Sikap yang positif tidak hanya membuat orang senang dengan Anda, tapi juga mengundang pria untuk mendekati Anda.
Berikut ini empat sikap positif agar tampil menarik dari dalam, seperti dilansir Datingtips:
1. Rileks
Sikap rileks memudahkan Anda berdialog dengan orang lain dan memberikan Anda waktu untuk melontarkan lelucon yang bisa mencairkan suasana. Saat rileks, Anda pun jadi mudah tersenyum dan tak sungkan menanyakan sesuatu untuk dijadikan bahan obrolan. Dengan begitu, Anda akan menjadi orang yang menyenangkan untuk diajak berkumpul atau sekedar menghabiskan waktu senggang.
Jadilah orang yang selalu bisa membantu orang lain selama Anda mampu. Tawarkan bantuan jika ada orang atau teman mengalami kesusahan. Sikap ini membuat orang merasa nyaman dan ingin selalu dekat dengan Anda. Tapi tetap tahu batasan saat membantu orang. Jangan sampai orang lain memanfaatkan kebaikan Anda.
3. Berpikiran Positif
Tidak ada orang, khususnya pria yang mau bersama dengan seseorang yang selalu berpikir negatif. Orang yang menarik punya kecenderungan untuk selalu melihat sisi positif dari setiap hal. Saat menghadapi masalah, jangan komplain atau mengeluh. Tapi coba cari solusi dan jalan keluarnya. Sikap ini akan membuat pria tertarik dengan Anda.
4. Peduli Pada Diri Sendiri dan Orang Lain
Seseorang bisa terlihat menarik jika dia tidak hanya mempedulikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Beritahu jika Ada sisa makanan yang terlihat di gigi orang di depan Anda, atau informasikan jika ada kancing atau retsleting yang terbuka. Tindakan-tindakan kecil ini akan membuat orang memberi penilaian plus pada Anda.[2]
B. Pengertian Perhatian (Atensi)
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mentalyang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.[3]
Ada yang mengatakan bahwa perhatian adalah aktivitas jiwa. Pehatian juga dikatakan modus dari fungsi. Modus yaitu cara berposisi dan menggerakkan. Jadi perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Oleh karena itu maka definisi perhatian oleh para ahli psikologi dapat diartikan beberapa macam, yaitu:
1) Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.[4]
2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
3) Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.
4) Perhatian adalah konsentrasi atau aktifitas jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertiaan, dan sebagainya dengan mengenyampingkan yang lain dari pada itu.
Perhatian Berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita terhadap sesuatu objek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kita meningkat ( menjadi terang), ada kalanya menurun ( menjadi samar- samar ).
Taraf kesadaran kita meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat. Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka kita berada pada permulaan perhatiaan. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu.
Objek yang menjadi sasaran mungkin hal- hal yang ada dalam dirinya sendiri, misalnya : tanggapan, pengertian, perasaan. Dan hal –hal yang berada diluar dirinya, misalnya: keadaan alam, keadaan masyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.
C. Sifat Atensi (Perhatian)
Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu objek.
Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap sebagai luhur, mulia dan indah, akan memikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan, akan mencekam juga merupakan perhatian. Sebaliknya segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele, dan terus menerus berlangsung secara otomatis bagaikan mesin, tidak akan bisa memikat perhatian.[5]
Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsang membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan. Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak.[6]
D. Macam-Macam Atensi (Perhatian)
1) Perhatian spontan dan disengaja
Perhatian spontan, disebut juga pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu.
2) Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat.
Perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-rubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.
3) Perhatian konsentratif dan distributif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yakni perhatian yang hanya ditujukan kepada suatu objek ( masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan/ dalam waktu yang bersamaan.
4) Perhatian sempit dan luas
Perhatian sempit: Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan perhatiannya keobjek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya.
Perhatian luas: Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal yang baru.
5) Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah dipusatkan suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu.
Perhatian fluktuatif (bergelombang). Pada umumnya dapat memperhatikan bermacam- macam hal sekaligus, tetapi tidak seksama. Yang melekat hanya hal yang dirasa penting.[7]
Adapun macam-macam perhatian berdasar keadaannya terbagi kepada 3, yaitu adalah sebagai berikut:
a. Macam-macam perhatian atas dasar intensitasnya, dibedakan menjadi:
1. Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
2. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang di perkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktifitas atau pengalaman batin.
b. Macam-macam perhatian atas dasar timbulnya atau menurut cara kerjanya:
1. Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak.
2. Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.
c. Macam-macam perhatian atas dasar objek yang di kenai perhatian:
1. Perhatian terpencar (distibrutif), yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju pada lingkup objek yang luas atau terjadi pada bermacam-macam objek.
2. Perhatian terpusat (konsentratif), yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang sangat terbatas.
Groover menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi[8] dan ingatan adalah perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat 5 jenis perhatian menurut Groover, yaitu:
1) Perhatian selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.
2) Perhatian terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.
3) Perhatian terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4) Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.
5) Kurang perhatian (Lack of Attention)
Kurang perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.[9]
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perhatian
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
a) Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b) Intensitas Stimuli, kita akan memerhatikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain
c) Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik perhatian.
d) Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
1) Faktor-faktor Biologis
2) Faktor-faktor Sosiopsikologis.
3) Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita perhatikan.
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi. Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan kita. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat. Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.
Hal-hal Yang Menarik Perhatian
Hal-hal yang menarik perhatian dapat ditujukan melalui tiga segi, yaitu :
a. Segi objek: hal-hal yang menarik perhatian yaitu hal-hal yang keluar dari konteksnya, misalnya : warna benda yang lain dari warna benda di sekitarnya.
b. Segi subjek: hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang sangat bersangkut paut dengan profesi dan keahlian subjek dan sebagainya.
c. Segi komunikator, komunikator yang membawa subjek ke dalam posisi yang sesuai dengan lingkungannya, misalnya: guru / komunikator yang memberikan pelayanan / perhatian khusus kepada subjek.
Dalam buku General psychology Gilliand A.R dan John J.B. Morgan dan S.M. Steven(1935), dikemukakan faktor-faktor yang menarik perhatian, yaitu:
1. Objective determinat of attention, yaitu factor objektif yang dapat menentukan perhatian seseorang, meliputi:
a. Adanya stimulus yang kuat yang dapat menarik perhatian.
b. Adanya stimulus yang kualitatif yang dapat menatik perhatian.
c. Adanya stimulus yang besar/luas yang dapat menarik perhatian.
d. Adanya stimulus yang berulang-ulang dapat menarik perhatian.
2. Subjective determinat, yaitu faktor subjektif yang dapat menentukan perhatian seseorang, meliputi:
a. Adanya stimulus yang pembawaannya mengandung daya tarik.
b. Adanya arti atau maksud pada sesuatu dapat menimbulkan daya tarik.
c. Ketidakpastian menimbulkan daya tarik.
d. Emosi yang tetap (terbiasa) dapat menentukan daya tarik.
Perkembangan pribadi manusia menurut Jhon Amos Comenius (1952):
a. Tahap enam tahun pertama, yaitu tahap perkembangan fungsi penginderaan yang memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenal lingkungannya.
b. Tahap enam tahun kedua, yaitu tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu yang memungkinkan anak mulai mampu menggunakan fungsi intelektual dalam usaha mengenal dan menganalisis lingkungan.
c. Tahap enam tahun ketiga, yaitu tahap perkembangan fungsi intelektuan yang memungkinkan anak mampu mengevaluasi sifat-sifat serta menemukan hubungan-hubungan antar variabel di dalam lingkungannya.
d. Tahap enam tahun keempat, yaitu tahap perkembangan fungsi kemampuan berdikari, self direction dan self control.
e. Tahap kematangan pribadi, yaitu tahap intelek memimpin perkembangan semua aspek perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi dimana manusia mampu mengasihi Tuhan dan sesama.
Selanjutnya perhatian juga dipengaruhi secara umum antara lain sebagai berikut:
1) Pembawaan
Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.
2) Latihan dan kebiasaan
Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang, tetapi karena hasil dari pada latihan/ kebiasaan, dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut.
3) Kebutuhan
Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangjkan dorongan itu mempunyai tujuaan yang harus dicurahkan kepadanya. Demi tercapainya sesuatu tujuaan, disamping perhatiaan juga perasaan dan kemauan memberi dorongan yang tidak sedikit pengaruhnya.
4) Kewajiban
Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi, entah kewajiban itu cocok atau tidak, menyenangkan atau tidak. Maka demi terlaksananya suatu tugas, apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatiaan.
5) Keadaan jasmani
Sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap sesuatu objek.
6) Suasana jiwa
Keadaan batin, perasaan, fantasi, pikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi perhatiaan kita, mungkin dapat membantu juga dapat menghambat
7) Suasana di sekitar
Adanya bermacam perangsang disekitar kita, seperti kegaduhan, keributan, kekacuan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian kita.
8) Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri
Berapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatiaan kita.[10]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia
para ahli psikologi dapat diartikan beberapa macam, yaitu:
5) Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.[11]
6) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
7) Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.
8) Perhatian adalah konsentrasi atau aktifitas jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertiaan, dan sebagainya dengan mengenyampingkan yang lain dari pada itu.
Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap sebagai luhur, mulia dan indah, akan memikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan, akan mencekam juga merupakan perhatian. Perhatian bisa terjadi dari faktor internal maupun eksternal.
Adapun secara umum faktor yang sangat mempengaruhi perhatian antara lain adalah: pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana disekitar, dan kuat tidaknya dari objek itu sendiri.
B. Saran
Perhatian adalah satu untuk menjadikan motivasi dalam pekerjaan sehari-hari, mungkin dengan perhatian kita dapat berbuat lebih baik, fokus dan konsentrasi, baik itu perhatian kita terhadap sesuatu maupun orang lain memperhatikan diri kita sendiri. Yang paling diutamakan adalah bagaimana kita menyikapi perhatian tersebut agar dapat menjadikan pedoman kita untuk mencapai kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA
Bjorklund. D.F Children's thinking: Developmental function and individual differences. 3rd ed.Bellmont, CA:Wadsworth, 2000.
General psychology Gilliand A.R dan John J.B. Morgan dan S.M. Steven, 1935.
Kartono, Kartini., Psikologi Umum,CV. Mandar Maju, 1990. Cet.II.
Sternberg. R.J. Cognitive Psychology Bellmont,CA:Thomson Wadsworth, 2006.
www.wolipop.com
www.Word Press.com
[1] Psikologi Umum, Dr.Kartini Kartono.hal.113
[2] www.wolipop.com
[4] (stern, 1950, P 653, dan Bigot 1950 hal 163)
[5] Psikologi Umum, Dr.Kartini kartono.hal.111.
[6] Bjorklund. D.F (2000) Children's thinking: Developmental function and individual differences. 3rd ed.Bellmont, CA:Wadsworth
[7] Psikologi Umum, Dr.Kartini kartono.hal.111-112
[8] Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
[9] Sumber Word Press
[10] General psychology Gilliand A.R dan John J.B. Morgan dan S.M. Steven(1935)
[11] (stern, 1950, P 653, dan Bigot 1950 hal 163)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Koment yaaaa...!!! _^-^_